Menpan RB Abdullah Azwar Anas Melakukan Kunjungan Kerja Ke IAIN Madura
- Diposting Oleh Admin Web Prodi KPI
- Sabtu, 27 Juli 2024
- Dilihat 186 Kali
PAMEKASAN - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas melakukan kunjungan kerja ke Kampus IAIN Madura, Sabtu (27//7/2024). Kedatangan Menteri Abdullah Azwar Anas, serta Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH. Said Abdullah, dalam rangka sapa mahasiswa dan visitasi alih bentuk IAIN Madura menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Madura.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, diikuti doa dan sambutan-sambutan. Rektor IAIN Madura, Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd., mengawali sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir, terutama MenPANRB dan Ketua Banggar DPR RI, serta Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) dan Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Rektor IAIN Madura menjelaskan visi dan misi perubahan IAIN Madura menjadi UIN yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan Islam yang integratif. "Bapak Menteri PANRB, IAIN Madura mengusung upaya perubahan menjadi kampus pengembangan ilmu pengetahuan Islam integratif. Ada tiga komponen dasar terkait perubahan-perubahan yang kita inginkan dalam rangka memberikan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat, utamanya masyarakat Madura dan masyarakat lain yang ada di Nusantara," jelas Dr. H. Saiful Hadi.
Beliau menyoroti tiga elemen dasar dalam perubahan tersebut. Pertama, konsep 'Taneyan' yang mengedepankan nilai-nilai moderasi beragama. "Untuk pemuliaan cara beragama yang moderat, cara pandang sebuah taneyan menjadi kerangka dasar membangun kultur akademik yang sesuai dengan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya Madura," ujar Rektor.
Kedua, perhatian kuat terhadap ekososio maritim untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madura. "Perubahan IAIN Madura menjadi UIN memiliki perhatian yang sangat kuat terkait ekososio maritim. Kami ingin menjadikan laut sebagai matra pengembangan peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat," tambahnya. Selain itu, Madura juga kaya akan obat-obatan sebagai potensi lokal yang dengan implementasi teknologi yang kuat dan tepat guna, dapat mendorong masyarakat untuk menemukan karya-karya pengembangan potensi lokal yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Nusantara.
Ketiga, aspek kemajuan teknologi informasi. "Platform digitalisasi menjadi upaya-upaya yang harus kita kuatkan bersama untuk memberikan kontribusi kuat dalam dinamika kehidupan masyarakat guna melahirkan calon-calon pemimpin di masa depan," tegasnya.
Dikesempatan tersebut hadir juga Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof. Dr. Abu Rokhmad, M.Ag., dalam sambutannya, ia mendukung penuh alih bentuk IAIN menjadi UIN Madura. "Saya berharap bahwa IAIN Madura dengan ekososio maritimnya yang khas, ada daratan, ada lautan, dapat dikembangkan secara optimal jika kampus memiliki perhatian yang sama. Potensi-potensi ini tidak akan berkembang jika kampus tidak merubah diri dan memperluas cakupan layanan, serta tidak mengembangkan teknologi seperti yang disampaikan oleh pak Rektor," ucapnya.
Kemudian Ketua Banggar DPR RI, MH. Said Abdullah, juga tidak lupa menyampaikan dukungan dalam upaya beralih status IAIN menjadi UIN Madura dengan memberikan penjelasan soal aspek anggaran. "Terima kasih kepada Bapak MenPANRB, karena ini tanah kelahiran kami, kami pasti akan support. Insya Allah, dari sisi aspek anggaran, kami masih menunggu regulasi dari Bapak Menteri. Begitu regulasi ini turun menjadi universitas, ada tambahan anggaran untuk tahun depan yang disiapkan untuk pendidikan, tetapi tidak hanya untuk UIN Madura," imbuh Politisi PDI-Perjuangan ini.
Di sela kunjungan ke Kampus IAIN Madura, pada kesempatan tersebut, Menpan-RB Abdullah Azwar Anas mengawali sambutannya bahwa ada 10 perguruan tinggi keagamaan islam di Indonesia yang juga sedang menunggu alih status IAIN menjadi UIN selain IAIN Madura, antara lain IAIN Bone, IAIN Palopo, IAIN Ambon, IAIN Metro, IAIN Ponorogo,IAIN Kediri, IAIN Kudus, dan IAIN Palangkaraya.
Untuk itu, dalam upaya mewujudkan itu semua, diharapkan kampus harus bisa menata dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap bersaing di era saat ini. Oleh sebab itu, ketika IAIN menjadi UIN diharapkan dapat memberikan dampak yang penting dan signifikan dalam peningkatan kualitas dari berbagai sektor di lingkungan kampus.
“Birokrasi berdampak ini penting, kita berangkat pagi pulang sore, tapi kadang output tidak dipahami. Mereka terlalu disibukkan dengan berbagai sistem seperti PAK, DUK,custmore internal itu lebih penting sebelum melayani aspek eksternal. Ketika nanti iain berubah jadi uin maka rector harus mempesiapkan SDM nya dengan baik dan untuk mengerjakan ini harus lincah dan cerdas dengan dibarengi teknologi informasi.” Jelasnya.
Lebih lanjut, mantan Bupati Banyuwangi ini mengingatkan pada Rektor untuk selalu koordinasi dengan para dekanat dalam pengambilan sebuah kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan status perguruan tinggi.
"Hari ini saya bersama Ketua Banggar Pak Said datang ke IAIN Madura bersama pak Rektor juga dan beberapa kampus yang lain, dalam rangka mengkaji terkait dengan peningkatan status dari IAIN menjadi UIN. Mudah-mudahan nanti ini akan berdampak terutama bagi Madura," ungkap MenPANRB. "Dan mudah-mudahan ini menjadi babak baru bagi IAIN Madura, karena kemarin punya potensi kekhasan yang luar biasa, mudah-mudahan dengan universitas ini akan memiliki dampak bagi Madura," tambah Azwar Anas.
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian cinderamata oleh Rektor IAIN Madura kepada MenPANRB, Ketua Banggar DPR RI, dan Dirjen Pendis Kemenag RI, sebagai simbol penghargaan atas kunjungan dan dukungan mereka terhadap transformasi IAIN Madura menjadi UIN Madura.