LSP IAIN Madura Bencmarking ke LSP UIN Sunan Ampel Surabaya
- Diposting Oleh Admin Web Prodi KPI
- Senin, 26 Agustus 2024
- Dilihat 254 Kali
PAMEKASAN - Dengan keluarnya Keputusan Ketua BNSP Nomor Kep. 1904/BNSP/VIII/2024 tentang Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi IAIN Madura pada tanggal 8 Agustus 2024 dan Sertifikat Lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) memberikan lisensi kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) IAIN Madura keluar pada tanggal 9 Agutus 2024 lalu. Maka Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) IAIN Madura langsung bergerak untuk melaksanakan kegiatan “Benchmarking” ke Lembaga Sertifkasi Profesi (LSP) UIN Sunan Ampel Surabaya pada Senin siang, pukul 10.00 (26/8/2024) sampai selesai bertempat di lantai tiga twin tower Jl. A. Yani Surabaya, juga dilanjutkan Bencmarking ke LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Selasa besok.
Pada kegiatan Bencmarking di LSP UIN Sunan Ampel Surabaya siang tadi, Direktur LSP IAIN Madura Mad Sa'i, M. Pd.I dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Bencmarking ke LSP UINSA ini merupakan salah satu program yang pertama dilakukan setelah keluarnya Sertifikat Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan begitu maka LSP IAIN Madura perlu belajar lebih dalam tentang bagaimana cara mengelola LSP menjadi bermutu dan berkualitas. Sehingga kedepan LSP ini dapat berkontribusi pada lembaga dan juga pada para mahasiswa maupun alumni.
“kami dari LSP IAIN Madura bermaksud melakukan Benchmarking ini ke dua kampus, yang pertama LSP UIN Sunan Ampel Surabaya yang pada hari ini kami sudah tiba dan diterima dengan sangat baik oleh tuan rumah LSP UINSA. Yang kedua, besok kami juga akan melakukan Benchmarking ke LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Untuk itu, Benchmarking ini adalah salah satu program yang dilakukan oleh LSP IAIN Madura untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan sebuah Lembaga Sertifikasi Profesi, jadi, ketika SK LSP ini sudah keluar dari BNSP kami langsung melakukan persiapan-persiapan dalam mengelola LSP itu seperti apa, dan bagaimana cara mengelolanya secara baik. Terutama persiapan dalam melakukan witness atau uji kompetensi yang langsung dipantau oleh BNSP.” Terangnya.
Sementara itu, Ketua LSP UINSA Dr. Yusuf Amrozi, M.MT dalam paparannya mengungkapkan bahwa kegiatan Bencmarking ini hendaknya nanti dapat tancap gas untuk bisa mengaplikasikan ilmu secara teoritis maupun praktis. Melalui tim skema asesor LSP ini apa dan bagaimana beraktivitas di LSP. Dalam paparannya bahwa LSP ini menjadi penting maka hal yang harus dikerjakan nanti adalah soal kompetensi dan bukti bahwa ketika mahasiswa lulus dengan menyandang gelar sarjana akademik tidak menjamin bahwa hal tersebut menjadi jaminan ketika terjun ke dunia kerja, baik berkarir sebagai guru, dosen, tenaga pendidik, dan hal lain yang berhubungan dengan kompetensi.
Dikesempatan yang sama, Ibu Shofy Balgies, M. Psi selaku ketua tim skema LSP UINSA menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan struktur organisasi, fungsi-fungsi setiap staf, bagaimana pelaksanaan uji kompetensi yang ada di LSP UINSA yang nantinya dapat dijadikan bahan pembelajaran oleh LSP IAIN Madura.
Ibu Shofy Balgies ini berharap hasil kegiatan Bencmarking dan Kerjasama LSP IAIN Madura dan LSP UINSA dapat berkembang secara bertahap, dan memiliki banyak skema kedepannya terutama dalam rencana pelaksanaan Uji Kompetensi (Ukom). Selain itu, ia menjelaskan soal penilaian pada asesi harus professional dan sesuai dengan kriteria penilaian LSP. Jika para asesi memang tidak kompeten, maka hasilnya juga tidak kompeten.
“Jika para asesi belum kompeten, ya hasilnya tidak kompeten. Maka dari itu, hal tersebut juga dapat menjadi masukan bagi prodi-prodi di kampus agar pembelajaran atau kurikulum mata kuliah yang diberikan ke mahasiswa yang ada mampu menjamin keahlian mahasiswa pada bidang yang diujikan pada skema kompetensi yang dipilih.” tegasnya. (adm)