Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 324 322551

Email

kpi@iainmadura.ac.id

Gun Gun Heryanto; Ini Tiga Pesan Penting Pada Acara KNKI Ke-V

  • Diposting Oleh Admin Web Prodi KPI
  • Kamis, 3 Oktober 2024
  • Dilihat 200 Kali
Bagikan ke

PAMEKASAN - Pada kesempatan ini, acara pembukaan KNKI Ke-V dibuka oleh Ketua Dewan Pertimbangan DPP ASKOPIS Dr. Gun Gun Heryanto, M. Si, dalam sambutannya bahwa ada tiga poin penting yang disampaikan, pertama menurut Gun Gun sapaan akrabnya ini bahwa berdasarkan the economics intelligent unit demokrasi kita flawed democracy atau demokrasi yang masih cacat, mudah-mudahan tidak beralih ke hybrid rezim atau authoritarian sehingga demokrasi back sliding yang mungkin belakangan sering didiskusikan diberbagai tempat. Bahwa demokrasi kita di Indonesia butuh kontribusi para intelektual dalam konteks dua structure dalam demokrasi yang disebut dengan supra dan infra struktur politik. Figur itu menjadi bagian dari infrastruktur politik yang fundamental. Supra structure kan ada eksekutif, legislative, dan yudikatif, sementara infra structure politik itu ada lima, pertama adalah political parties, kemudian yang kedua adalah media massa pressure group, interest group sama figure. 
“Nah kontribusi para intelektual sebagai figure yang bisa meresonansikan gagasan pemikirannya dan tentu bisa meresonansikan banyak hal dalam konteks literasi mainstreaming, pengarusutamaan literasi itu menjadi sebuah hal yang penting untuk menjadi pilar demokrasi. Karena demokrasi tidak hanya bicara soal electoral proses yang berujuang pada electoral outcome tetapi juga bicara soal political culture, bicara budaya politik dan budaya politik itu menurut saya harusnya dibentuk, dikembangkan di komunitas - komunitas intelektual yang kemudian meresonansikannya di berbagai komunitas-komunitas lain. Ini bagian dari pengarusutamaan dan peran itu sudah seharusnya dilakukan juga oleh komunitas ASKOPIS.” terangnya. 
Gun Gun yang namanya sering muncul di layar televisi ini kemudian Kembali menegaskan bahwa tema yang diangkat Askopis pada acara KNKI Ke-V yaitu Reformulasi komunikasi Islam, kenapa komunikasi Islam, karena ICA (International Communication Association) itu pernah beberapa kali dalam diskusi akademiknya menghendaki ada sumbangsih dari Negara-Negara yang punya keunikan dalam kajian keilmuannya seperti Indonesia, Malaysia, Turki untuk kemudian menyodorkan suatu yang baru dalam konteks khazanah kajian keilmuan komunikasi dan salah satu yang dipandang punya kebaruan dan akar kajian yang sangat mandalam itu adalah komunikasi Islam.
“Makanya kemudian ini menjadi agenda bersama dan saya yakin dari sisi kajian keislaman, kajian komunikasi, kajian ilmu-ilmu sosial, social science dan humaniora karena komunikasi Islam masih bersifat multidisiplin. Bagaimana kita memformulasikan komunikasi Islam itu dan mendokumentasikannya serta kemudian akhirnya meregisterkan dalam satu pengakuan atau rekognisi di skala global yang disebut dengan International Communication Association (ICA) sehingga kemudian ini bisa menjadi suatu hal yang baru untuk sumbangsih intelektual Prodi KPI di skala global.” Ujarnya lagi. 
Gun Gun juga tidak lupa menyampaikan pesan pada ketua umum Askopis Dr. Mohammad Zamroni, M.Si., soal DPP Askopis sudah memulai memadatkan beberapa kajian – kajian hanya kemudian problemnya adalah menuliskannya. Script manent verba volant, apa yang ditulis abadi, dan apa yang diucapkan cepat hilang. Makanya kemudian satu agenda yang paling mendesak adalah menuliskan apa yang kemudian menjadi pemikiran – pemikiran itu sehingga kemudian bisa menjadi pengakuan sekaligus bisa mendapatkan anti tesis dan mungkin mau melakukan semacam kritik atau gugatan sekaligus juga masukan terhadap konstruksi berpikir yang disumbangkan dari ASKOPIS ini,” imbuhnya.  
Lebih lanjut Gun Gun dalam sambutannya juga tidak lupa menyampaikan bahwa ASKOPIS sejak pertamakali bernama Forkopis, ini lebih banyak sebenarnya adalah spirit volunteer (semangat kerelawanan), sejak menyelenggarakan KNKI I-V ini bukanlah pekerjaan yang mudah karena tidak didukung oleh APBN atau APBD, ini kerja volunteer disebut dengan gerakakan kesadaran yang dimulai dari kesadaran berpikir. Forkopis – Askopis adalah contoh dari bergeraknya civil society dari kelompok intelektual, dan kehadiran Askopis sekarang telah menjadi organisasi yang punya jaringan luar biasa. Dan sekarang ada proses-proses pendampingan yang sangat dibutuhkan oleh hampir seluruh prodi KPI se-Indonesia dalam konteks misalnya akreditasi tentu ini sebuah hal yang patut diapresiasi selain juga tentu adalah lecture exchange banyak sekali kita bertukar ahli bertukar pakar bahkan ada juga beberapa hal menyangkut pertukaran mahasiswa antar kampus yang salah satunya adalah difasilitasi oleh Askopis. Semoga Askopis bisa unggul dalam kiprahnya dan selalu membersamai seluruh prodi KPI PTKIN dan PTKIS. 
Kemudian pesan terakhir yang disampaikan Gun Gun adalah soal momentum bahwa kegiatan KNKI Ke-V ini dapat melakukan sebuah hal yang baru supaya kemudian tidak terjadi perulangan dari agenda-agenda yang sebelumnya sudah sebenarnya dibicarakan tetapi kemudian tidak ada follow up setelahnya. Menurutnya, momentum KNKI Ke-V ini adalah untuk memastikan ulang beberapa agenda yang sangat strategis terutama di Askopis itu ada banyak sekali kepakaran keilmuan komunikasi Islam. Oleh karena itu maka list kepakaran di Askopis harus sudah mulai di sistimatisasikan karena kalau tidak kita akan tetap menjadi bagian yang tercecer tidak kemudian punya satu data base. Future driver by data, define by humanity, jadi masa depan selalu di drive oleh data dan ditafsirinya oleh nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, kita butuh yang disebut dengan data base, kalau tidak ada data maka kita akan Kembali ke hal yang sama. Kita Kembali pada labirin persoalannya itu kita tidak tahu ujung perjalanannya ada dimana atau disebut mobius atau seperti angka delapan yang ditidurkan None orientable object dia tidak jelas ujung perjalannnya ada dimana kita hanya berputar saja disitu. Nah makanya kemudian supaya tidak hanya berputar. 
“Menurut saya ada beberapa agenda strategis; yaitu satu data base kepakaran, kedua adalah bagaimana mewujudkan secara kongkrit buku yang memang bisa di endorse oleh Askopis menjadi buku komunikasi islam yang utuh dan itu kemudian bisa menjadi bahan literatur di seluruh prodi KPI se-Indonesia. Kemudian agenda strategisnya adalah bahu membahu dengan organisasi lain untuk memastikan bahwa KPI itu memang sebuah prodi yang memiliki keunggulan sehingga kemudian ditunjang dengan policy baik dari kementerian agama maupun kemenristek dikti sehingga kemudian hal-hal baru menyangkut policy itu harus kemudian dibicarakan termasuk juga diforum kita apa yang menjadi sisi public policy dari negara, dari pemerintah yang perlu kita perbincangkan di KNKI ke-V ini,” tegas Gun Gun.(adm)